Pemerintah Israel Bahas Jam Malam Pesta Purim
Dunia SELASA, 23 FEBRUARI 2021 , 13:23:00 WIB | LAPORAN: STEFY THENU
RMOLJateng. Pemerintah Israel hari Selasa (23/2) akan membahas untuk memutuskan apakah akan memberlakukan jam malam selama festival Purim yang akan datang.
Purim jatuh pada Kamis malam dan Jumat, kecuali di Yerusalem, di mana festival tersebut akan berlangsung hingga Minggu, dalam perayaan tiga hari yang tidak biasa.
Purim merupakan hari raya atau pesta Yahudi untuk memperingati pembebasan kaum Yahudi dari kekaisaran Persia yang dipimpin Raja Haman.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan dan Transportasi mengurangi jumlah orang yang diizinkan masuk ke Israel setiap hari menjadi 200, hanya beberapa hari setelah mereka memilih untuk meningkatkannya menjadi 2.000, demikian dikutip Jerusalem Post.
Pemerintah telah melakukan pembatasan, dimana mengharuskan orang untuk merayakan Purim hanya dengan keluarga inti dan melarang semua bentuk pesta dan pertemuan lainnya. Sementara sinagog dapat menggelar ibadah dengan jumlah umat hanya 50 persen dari kapasitas normal, atau dengan maksimal sepuluh orang di dalam ruangan dan dua puluh orang di luar ruangan.
Pejabat kesehatan memutuskan untuk mendorong peraturan yang lebih ketat setelah banyak laporan tentang penyelenggaraan acara di negara itu yang melanggar aturan.
Menteri Kesehatan Yuli Edelstein akan mengusulkan agar pemerintah memberlakukan jam malam antara jam 8 malam dan 5 pagi dari Kamis hingga Minggu, ketika orang-orang akan diminta untuk tetap berada dalam jarak 1.000 meter dari rumah mereka.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta kementerian kesehatan untuk merekomendasi orang untuk merayakan hari raya itu sambil mencegah peningkatan morbiditas.
Pemimpin oposisi Israel Benny Gantz juga menyerukan pembatasan lebih lanjut pada hari Minggu, tetapi Partai Biru dan Putihnya mungkin memerlukan pembatasan jam malam di kota-kota zona merah.
Gantz juga mendesak agar siswa kelas 7-10 kembali ke ruang kelas. Menurut Channel 12, rencana yang akan dibahas oleh pemerintah akan memungkinkan siswa di kota-kota hijau dan kuning, serta siswa dari keluarga di mana orang tuanya divaksinasi di kota lain, untuk kembali ke sekolah setelah libur Purim.
Keputusan untuk membatasi jumlah orang yang memasuki negara itu menjadi 200 juga akan berdampak pada imigran baru, dan Menteri Imigrasi Pnina Tamano-Shata dengan keras menentangnya.
Pada hari Senin, Israel mencapai target tiga juta orang divaksinasi dengan kedua dosis virus korona, sementara sekitar 1,4 juta telah menerima suntikan pertama.
Sekitar 3.041 kasus baru virus korona baru dilaporkan pada hari sebelumnya, dengan 6,3% tes kembali positif. Dari semua yang terinfeksi, 801 berada dalam kondisi serius. Korban tewas mencapai 5.593 orang. [sth]
Komentar Pembaca
Biden Cabut Pembekuan Penerbitan Green Card Era ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Penjara Ekuador Jadi Ajang Perang Antargeng, 79 ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Kelelahan Rawat Pasien Covid-19, Perawat Di Port ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Burns Pimpin CIA, Pengamat China: Spionase AS Ke ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
China Tuding Inggris Lakukan Manipulasi Politik ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Menlu Myanmar Ke Thailand Untuk Bahas Krisis Den ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021