DPRD Kota Semarang Dorong BPBD Punya Tangki Air Sendiri
Politik RABU, 10 FEBRUARI 2021 , 21:16:00 WIB | LAPORAN: LIA DINA YUNITA
RMOLJateng. Lima hari sudah banjir di Kota Semarang masih belum surut sepenuhnya. Percepatan penanganan banjir pun terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang dengan menggandeng banyak elemen mulai dari BPBD Kota Semarang, TNI, Polri, hingga lembaga-lembaga masyarakat.
Namun melihat kondisi dilapangan saat ini, kebutuhan pasokan air bersihlah yang kini sangat diperlukan warga terdampak. Terlebih bagi mereka yang wilayahnya hingga saat ini amish terendam genangan air.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan tidak hanya kebutuhan perahu karet untuk mengevakuasi dan membantu warga terdampak, namun air bersih sangat dibutuhkan warga saat ini.
"Kita baru saja melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan BPBD Kota Semarang, dan setelah kita lihat kemarin yang terdampak banjir sangat luas, baru terungkap ternyata kebutuhan perahu karet lalu air bersih itu sangat minim sekali," ungkap Anang, usai melakukan RDP di Ruang Serbaguna DPRD Kota Semarang, Rabu (10/2).
Anang mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang seharusnya memiliki truk tangki, agar saat musibah serupa datang, BPBD bisa langsung menyuplai air bersih.
Karena saat inipun pihak PDAM pun juga kewalahan mengatasi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak banjir.
"Untuk bidang rehab rekon kita beri anggaran untuk pengadaan air bersih tapi masih mengandalkan truk tangki PDAM dan ternyata PDAM juga antriannya sangat panjang. Maka kami berpendapat bahwa nantinya BPBD juga harus memiliki inventaris truk tangki dan bisa meminta bantuan ke pemerintah pusat atau provinsi atau bisa meminta dari APBD Kota Semarang," jelas Anang.
Dirinya mengatakan, saat musibah banjir datang, aliran listrik akan dimatikan untuk keamanan bersama. Secara otomatis, jika listrik padam maka pompa air bersih juga akan berhenti.
Maka dari itu, warga tidak dapat mengakses air bersih yang memang sangat dibutuhkan untuk keperluan MCK dan Dapur Umum.
Selain air bersih, Anang juga meminta Puskesmas dibawah kendali Dinas Kesehatan Kota Semarang bisa bergerak dengan cepat untuk membantu posko-posko kesehatan di sekitar wilayah terdampak.
"Kami juga berharap Puskesmas segera bergerak dan terjun secara masif karena kalau ada air genangan lebih dari tiga hari, pasti akan banyak kotoran dan bakteri naik, misalnya saja dari toilet, maka kita akan dorong dinkes untuk kesana," ucapnya.
Diakui Anang, saat musibah terjadi, Puskesmas yang dekat dengan wilayah terdampak sudah langsung terjun ke masyarakat untuk membantu dan mendirikan posko kesehatan.
Harapannya, Puskesmas yang tidak berasal dari daerah terdampak juga bisa ikut membantu posko-posko kesehatan.
"Kami pantau puskesmas setempat sudah langsung melakukan bantuan medis, seperti di gunungpati ada tanah longsor mereka langsung turun membantu warga, begitu juga puskesmas tidak terdampak bencana mereka bisa membantu ke puskesmas daerah terdampak, karena pasti puskesmas yang di daerahnya ada bencana pasti akan langsung membuat posko kesehatan," pungkasnya. [jie]
Komentar Pembaca
Jelang Pelantikan, Banjir Karangan Bunga Hingga ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021
Pilus Ajak Millenial Bangun Kota Semarang
RABU, 24 FEBRUARI 2021
Hendi-Ita Akan Dilantik Jumat
SELASA, 23 FEBRUARI 2021
Biji Kopi Mempersatukan Indonesia-Ethiopia
SELASA, 23 FEBRUARI 2021
Ilyas Akbar Almadani Resmi Pimpin DPD Partai Gol ...
SENIN, 22 FEBRUARI 2021
Survei Capres 2024: Prabowo, Pesaing Berat Anies ...
SENIN, 22 FEBRUARI 2021