Rumah Dinas Wali Kota Semarang Diubah Menjadi Rumah Sakit Darurat
Kesehatan KAMIS, 07 JANUARI 2021 , 19:43:00 WIB | LAPORAN: LIA DINA YUNITA
RMOLJateng. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengubah rumah dinas sebagai rumah sakit darurat.
"Rumdin mulai Senin akan kami tingkatkan statusnya menjadi rumah sakit darurat. Yang dirawat di situ yang Covid-19 bergejala semisal sesak dan demam," terang Hendi saat melakukan jumpa pers di Balaikota Semarang, Kamis (7/1).
Selain merubah rumdin menjadi rumah sakit darurat, Hendi juga mengatakan bahwa pemkot akan menyiapkan ruang isolasi baru di gedung Islamic Centre. Di Islamic Centre inilah nantinya pasien OTG atau mereka yang memiliki gejala ringan akan ditempatkan.
"Kami sedang koordinasi. 99 persen final. Dalam waktu dekat sudah mulai berjalan di lokasi baru yaitu di Islamic Center. Diharapkan fungsinya untuk yang OTG. Itu bisa mengurangi pasien di rumdin yang berjubel di atas 100," tambahnya.
Hendi juga menjelaskan beberapa ruang isolasi penuh seperti di ICU Kariadi dan ICU Wongsonegoro. Namun ada juga beberapa rumah sakit yang melakukan penambahan kamar. Bahkan dirinya meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk berkonsolidasi dengan rumah sakit lain terkait kapasitas ruang isolasi.
Sementara itu, Kepala DKK Semarang, Moch. Abdul Hakam mengatakan memiliki strategi baru untuk menambah ruang isolasi tanpa harus menyewa hotel, yakni menggunakan 5 dari 10 puskesmas rawat inap yang akan digunakan untuk ruang isolasi transit.
"Selain puskesmas kita juga gunakan Diklat Pemkot yang dikelola RSWN, lalu kami juga menembusi RS Sultan Agung yang punya gedung baru ada empat lantai dan paling tidak bisa membantu untuk pasien yang kondisinya stabil bisa geser kesitu," jelas Hakam.
Selain itu, beberapa rumah sakit yang memiliki asrama atau mess akan digunakan untuk tempat transit pasien yang sudah stabil sebelum mereka benar-benar diperbolehkan untuk pulang.
"Untuk rumah sakit yang lain juga sama, misalnya Tlogorejo, Elizabeth, Panti Wilasa yang memiliki asrama-asrama, itu saya minta untuk digunakan untuk pasien yang stabil bisa masuk kesitu dulu, dan yang di IGD bisa masuk ke ruang isolasi. RS Sultan Agung sudah digunakan, kalau RS yang lain sedang kita komunikasikan dan bisa memaklumi," pungkasnya.
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan update terakhir jumlah pasien terkonfirmasi ada 22.098 orang, sembuh 19.329 orang sedangkan meninggal 1.772 orang. Sedangkan total pasien covid di Semarang hingga hari ini 997 pasien, 734 orang dengan KTP Semarang, sedangkan luar Semarang 291 orang. [hen]
Komentar Pembaca
Kemenkes Harus Lebih Gencar Basmi Hoaks
JUM'AT, 26 FEBRUARI 2021
Hoaks Kesehatan Punya Dampak 'Mematikan'
JUM'AT, 26 FEBRUARI 2021
Muncul Bintik Merah Setelah Vaksin, Apakah Ini K ...
JUM'AT, 26 FEBRUARI 2021
Limbah Medis Pasien Covid Dikelola Dengan Incine ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Penyandang Disabilitas Seharusnya Diprioritaskan ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Dinkes Jawa Tengah Sidak Pelaksanan Vaksinasi di ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021