Peringati Hari Disabilitas International, Komunitas Difabel Solo Bagi Masker Dan Nasi Bungkus

Self Help Group (SHG), merupakan suatu komunitas difabel di Solo. Terlihat belasan penyandang difabel tampak bersemangat memberikan nasi bungkus dan masker.

Ketua SHG Solo Sugian Noor,   mengatakan, komunitas SHG ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa difabel tidak selamanya perlu bantuan, bahkan difabel juga bisa mandiri dan menolong orang lain.

"Kami ingin menghapus stigma bahwa penyandang disabilitas tidak produktif dan selalu menerima bantuan," paparnya, Kamis (3/12).

Karena mobilitas teman-teman SHG sangat terbatas kemudian berkolaborasi dengan komunitas KOPI (Komunitas Preman Insyaf). Pihaknya ingin membuktikan, dengan keterbatasan juga mampu berbagi. 

"Baik nasi bungkus dan masker yang dibagikan ini buatan kami sendiri," lanjutnya. 

Sugian Noor juga mengatakan komunitas SHG sebelumnya juga melaunching kerjasama pemberdayaan difable berupa pelatihan jahit gratis dari DT. 

"Kami mendapatkan pelatihan menjahit gratis dari darul Tauhid termasuk peralatan dan juga pemasaran produknya nanti juga akan dibantu sepenuhnya," lanjutnya.

Terpisah, kepala kantor Darul Yayasan Tauhid  perwakilan Solo, Dendy Prasojo menyampaikan pihaknya melaksanakan pemberdayaan khususnya bagi penyandang difebel yang diberikan kekhususan oleh Allah SWT tetap bisa berkarya dengan mengikuti pelatihan menjahit gratis. 

"Di Solo kita bekerjasama dengan komunitas SHG sebanyak 15 peserta," jelasnya.

Mereka akan mengikuti pelatihan selama 24 kali pertemuan, mendapatkan bantuan peralatan berupa mesin jahit dan modal usahnya. 

"Kita juga bantu pemasaran melalui jaringan yang dimiliki yayasan Darul Tauhid," tutupnya. [jie]