Geliat Bisnis Kuliner Di Kota Semarang Di Tengah Pandemi

Sebelumnya rumah makan yang mengedepankan masakan rumahan Indonesia buka di Jalan Pemuda sejak Agustus 2014. Di lokasi baru, protokol kesehatan diterapkan lebih ketat.

Sebelum masuk, pengunjung dicek suhu dan wajib menggunakan hand sanitizer.
 
Selain itu, juga membuat jarak antar meja diperlebar, guna menerapkan social distancing antar pelanggan.
 
Asisten Manager RM Rodjo, Muhammad Ridwan mengatakan, prokes tak hanya diterapkan pada pelanggannya saja, tapi juga pada karyawan.
 
Jadi karena lokasi baru kita cukup strategis, sebelum pintu tol, dan mendekati perbatasan Semarang-Kendal, jadi kita juga siapkan pusat oleh-oleh di sini, jadi pengunjung tidak hanya menikmati makanan dine in saja, tapi mereka yang mau keluar kota bisa membawa oleh-oleh khas Semarang dari tempat kita,” jelas Ridwan saat jumpa media, Jumat (27/11).
 
Pecinta kuliner akan disuguhi menu-menu harian baru seperti Nasi Langgi, Nasi Empal, dan Nasi Bali. Tak hanya itu, menu andalan seperti Iga Bakar dan Bebek Remuk tetap menjadi primadona.
 
Menu harian ini, menurutnya, bisa juga dipesan dengan layanan pesan antar yang disediakan tanpa minimal pemesanan. Bahkan melayani pengantaran untuk perkantoran dan perumahan di Kota Semarang.
 
Sementara ini ramai on the spot dibanding delivery, tapi beberapa pelanggan kita yang dari Rodjo Pemuda sudah mulai delivery lagi. Kalau awal pandemi karena ikuti aturan pemerintah kita hanya buka satu shift jam 09.00 sampai jam 18.00, sekarang sudah balik normal lagi dari jam 9.00-21.00, setelah lebaran kita normal lagi, tapi memang bertahap,” pungkasnya. [hen]