Butuhkan Sinergi Pendekatan Membangun Kawasan Indonesia Timur

Disinilah letak partisipasi seluruh pihak demi mendukung persamaan hak dan mewujudkan NKRI yang kokoh.

Pendapat ini diungkap Pembantu Rektor III UKSW Dr. Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs., di tengah diskusi berbagai isu terkait pembangunan kawasan Indonesia Timur, secara daring melalui platform zoom meeting, Kamis (12/11).

Diskusi menggandeng Polda Jawa Tengah dan Polres Salatiga ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong Dies Natalis ke-64 UKSW.

Lebih jauh Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs., menerangkan, isu yang diangkat sangat menarik melihat UKSW memiliki komitmen secara khusus dalam mendukung pengembangan kawasan Indonesia Timur.

"Sama halnya perhatian dari Presiden Joko Widodo mengenai kawasan Indonesia Timur akan kita dukung," tandasnya.

Sementara, pembicara lainnya yakni Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Laus Deo Calvin Rumayom menangakui pembangunan nasional masih belum merata.

"Konsentrasi tertinggi ada di pulau Jawa, oleh karena itu pemerataan pembangunan tidak bisa lagi hanya sekedar wacana. Melihat perkembangan pembangunan di kawasan Indonesia timur tentu Papua menjadi isu yang seksi” karena menjadi salah satu daerah prioritas pemerintah," sebut Laus Deo Calvin Rumayom.

Secara khusus, ungkapnya, di Papua dan Papua Barat perlu dibangun sistem dan cara kerja baru agar hasilkan lompatan kemajuan.

"Sebagai respon atas instruksi Presiden terkait percepatan pembangunan di Papua dan Papua Barat maka perlu dilakukan sejumlah pendekatan baru. Apabila sebelumnya menggunakan pendekatan keamanan maka kini menjadi tiga pendekatan yakni antropologis, kesejahteraan serta evaluatif," imbuhnya. [hen]