Penjualan Kelelawar Sebagai Obat Di Solo Tak Alami Penurunan
Daerah SELASA, 28 JANUARI 2020 , 00:20:00 WIB | LAPORAN: DIAN TANTI BURHANI
RMOLJateng. Para pedagang kelelawar di kawasan pasar burung Depok, Solo tetap beraktivitas seperti biasa.
Mereka tidak terpengaruh dengan berita merebaknya virus Corona dari provinsi Wuhan, Tiongkok, belakangan ini.
Seperti Budi, salah satu pedagang kelelawar yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan ini mengaku sudah seringkali beredar berita adanya virus yang berasal dari beberapa hewan termasuk unggas.
Budi mengaku beredarnya berita penyebaran virus Corona berasal dari kelelawar tidak berpengaruh terhadap dagangannya.
Bahkan Budi menyebut baru saja kelelawarnya laku dibeli orang. Untuk setiap ekornya Budi menjual seharga Rp15 ribu.
"Barusan ada yang beli lima ekor, buat obat," paparnya, Senin (27/1) sore.
Disebutkan Budi, selama berjualan tidak pernah ada keluhan dari pelanggannya. Selama ini mereka membeli kelelawar sebagai obat asma.
"Malahan, mereka bilang penyakitnya sembuh setelah mengkonsumsinya sebagai obat alternatif," jelasnya lebih lanjut.
Budi juga menyebut, jika di Indonesia cara memasaknya tidak seperti yang beredar di media sosial. Cara mengolahnya harus disembelih dulu, bulun dibersihkan serta kotoran juga dibuang.
"La itu di video masa dimasak seperti itu, sampai kepala kelelawarnya seperti sedang tertawa, kaya editan saja," pungkasnya. [hen]
Komentar Pembaca
KAI Daop 4 Tambah Layanan Rapid Antigen di Stasi ...
SENIN, 18 JANUARI 2021
Pemkot Diminta Ambil Langkah Secepatnya Antisipa ...
SENIN, 18 JANUARI 2021
70 Nakes Tidak Hadir Vaksinasi Akan Dijadwalkan ...
SENIN, 18 JANUARI 2021
Paslon Terpilih Pilwalkot Solo Bakal Ditetapkan ...
SENIN, 18 JANUARI 2021
Progres Pembangunan Bandara Wirasaba Capai 83,8 ...
SENIN, 18 JANUARI 2021
Gubernur Jateng: Vaksinasi Berjalan Lambat
SENIN, 18 JANUARI 2021